Beranda EKONOMI Subsidi Terus Membengkak, LPG 3 Kg Tak Bakal Dijual Bebas Lagi

Subsidi Terus Membengkak, LPG 3 Kg Tak Bakal Dijual Bebas Lagi

3158
Print Friendly, PDF & Email

JAKARTA (Infosiak.com) – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara mememastikan bahwa subsidi LPG tabung 3kg bakal didistribusikan dengan tepat sasaran karena berdasarkan by name and by address.

Suahasil mengatakan, hal tersebut mengikuti hasil rapat panitia kerja (panja) di mana pemerintah diminta untuk memastikan agar subsidi LPG 3kg diterima oleh masyarakat miskin dan rentan.

Untuk diketahui, selama ini LPG 3kg dijual secara umum sehingga semua pihak dapat menerima subsidi tersebut.

Baca Juga:  Ongkos Produksi Tembakau dan Cukai Naik, Tahun Depan Harga Rokok Makin Mahal

“Kelompok masyarakat miskin dan rentan itu diidentifikasi dengan nama dan alamat [by name, by address] dan ini sudah dilakukan di beberapa program yang lain,” ujar Suahasil,  Senin (8/7/2019).

Sebelumnya, Suahasil menyebutkan realisasi konsumsi LPG 3 kg selama 2 tahun terakhir sedikit melampaui kuota.

Baca Juga:  Akibat Tingginya Biaya Pungutan Exspor CPO oleh Pemerintah, Harga TBS Sawit Kian Anjlok

Kuota LPG 3 kg bersubsidi pada 2017 ditetapkan 6,20 juta ton, realisasinya 6,31 juta ton. Pada 2018, kenaikan realisasi dari kuota 6,45 juta ton menjadi 6,53 juta ton.

Penyaluran LPG 3kg yang bebas inilah yang menyebabkan beban subsidi yang harus ditanggung oleh pemerintah membengkak dari tahun ke tahun.

Meski demikian, Suahasil mengatakan pihaknya masih belum mengetahui angka riil dari subsidi LPG 3 kg apabila penyalurannya tepat sasaran.

Baca Juga:  2023 Disebut "Tahun Gelap", Jokowi: Hati-hati dengan Kondisi Ekonomi

“Saya rasa perlu kita lihat hitungannya dulu, berapa coverage-nya sehingga nanti ketahuan berapa kebutuhannya,” katanya.

Mekanisme dari penyaluran subsidi LPG 3kg secara khusus juga masih belum dipastikan.

Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2018, subsidi LPG pada 2018 mencapai Rp58,14 triliun, sedangkan pada 2017 mencapai Rp38,74 triliun.

Sumber : Bisnis
Editor : Afrijon

loading...